Mengenai Saya

Foto saya
Sopan, pimplan tapi tegas...

Rabu, 16 Juni 2010

TANDA DAN GEJALA GANGGUAN JIWA

PENGERTIAN
TANDA (SIGN) adalah temuan objektif yang diobservasi oleh dokter (contoh : afek datar, retardasi psikomotor).
GEJALA (SYMPTOM) adalah pengalaman subjektif yang dilaporkan oleh pasien (contoh : tenaga berkurang, pikiran melayang)
SINDROMA (SYNDROME) adalah kumpulan gejala atau tanda yang terjadi bersama-sama sebagai suatu kondisi yang dapat dikenali yang mungkin kurang spesifik dibandingkan suatu gangguan atau penyakit.

FUNGSI MENTAL
1. Gangguan Fungsi Kognitif :
- Gangguan Orientasi
- Gangguan Daya Ingat
- Gangguan Daya Pikir (Intelegensi)
2. Gangguan Pikiran
3. Gangguan Sensasi/ Sensorium :
- Kesadaran
- Perhatian
4. Gangguan Persepsi
5. Gangguan Perasaan
6. Gangguan Psikomotorik

KOGNITIF dan SENSORIUM
Kognitif dan sensorium adalah bagian dari pemeriksaan psikiatri untuk menilai fungsi otak
Kognitif : proses mental untuk mengetahui dan menjadikan individu menyadari lingkungannya sehingga mampu berinteraksi dengan lingkungan yang terjadi baik dalam diri sendiri maupun yang datang dari luar.
Sensorium : proses mental di otak yang melibatkan kejelasan kesadaran mengenai diri sendiri dan orang lain disekelilingnya, meliputi kemampuan menyadari dan proses kejadian yang berlangsung dalam pengalaman masa lalu, pilihan di masa yang akan datang, dan keadaan sekarang, kadang digunakan secara bertukar dengan kesadaran.

Kognitif meliputi :
Orientasi
Daya Ingat (memory)
Daya pikir (Intelegensi)
Assosiasi
Pikiran
Persepsi
Sensorium :
Perhatian
Kesadaran

Orientasi
Orientasi : Kemampuan seseorang untuk mengenal lingkungannya dalam hubungannya dengan waktu, tempat dan orang lain disekelilingnya.
Orientasi terdiri dari :
orientasi waktu, orientasi tempat, dan orientasi orang.
Disorientasi : Gangguan orientasi akibat gangguan kesadaran yang dapat menyangkut waktu (tidak tahu-menahu tentang jam, hari, bulan dan tahun), tempat (tidak tahu-menahu dimana dia berada), atau orang (tentang dirinya sendiri atau orang lain, tidak tahu identitasnya atau salah menafsirkan identitas orang lain)
Gangguan orientasi biasanya terjadi dalam urutan : waktu – tempat – orang. Dan urutan penyembuhannya sebaliknya mulai dari orang – tempat dan waktu

Daya Ingat
Daya Ingat : kemampuan individu untuk merekam, menyimpan, dan memproduksi kembali informasi dan kesan-kesan. Ada pula yang mengartikannya sebagai kemampuan untuk menghubungkan peristiwa masa lalu yang terjadi pada diri dan lingkungan seseorang dengan peristiwa saat ini. Jadi proses mengingat melalui tiga tahapan, yaitu :
Registrasi : Mencatat atau merekam suatu pengalaman di dalam susunan saraf pusat
Retensi / Resistensi : Menyimpan atau menahan catatan pengalaman tadi
Recall / Retrivier : Mengingat atau mengeluarkan kembali catatan atau rekaman pengalaman tersebut

Macam-macam Daya Ingat
Daya ingat jangka panjang (Remote memory): data masa kanak-kanak, peristiwa-peristiwa penting yang diketahui telah terjadi ketika pasien masih muda atau sebelum sakit, berbagai hal-hal pribadi dan materi-materi netral.
Daya ingat jangka menengah (Recent past memory): ingatan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi beberapa bulan yang lalu
Daya ingat jangka pendek (Recent memory) : ingatan tentang peristiwa-peristiwa beberapa hari yang lalu, apa yang dilakukan individu kemarin, beberapa hari.
Daya ingat segera (Immediate retention and recall) : kemampuan untuk mengulangi enam angka setelah pemeriksa mendiktekan pertama kedepan dan kemudian kebelakang

GANGGUAN DAYA INGAT
1. Amnesia : Ketidak mampuan mengingat kembali pengalaman, mungkin bersifat sebagian atau total, yang bersifat retrograd (pengalaman sebelum gangguan itu terjadi) atau anterograd (pengalaman sesudah gangguan itu terjadi). Amnesia dapat terjadi karena trauma kepala, gangguan emosi (amnesia histerik) atau sesudah keadaan hipnosa dan “trans” (“trance”)
2. Hipermnesia : Penahanan dalam ingatan (“retensi”) dan pemanggilan kembali (“recall”) yang berlebihan baiknya.
3. Paramnesia : Ingatan yang keliru karena distorsi pemanggilan kembali (“recall”) contohnya :
a. “Deja vu” seperti pernah melihat sesuatu yang sebenarnya belum pernah dilihat
b. “Jamais vu” seperti belum pernah sesuatu yang sebenarnya sudah pernah dilihat
c. Konfabulasi : secara tidak sadar mengisi lubang-lubang dalam ingatannya dengan cerita yang tidak sesuai dengan kenyataan, akan tetapi ia percaya akan kebenarannya
d. Pemalsuan Ingatan (“Fausse reconnaissance”) : ingatan yang dibentuk sebagai jawaban terhadap kebutuhan afektif. penderita memberikan kesimpulan yang salah terhadap suatu kejadiaan dengan menambahkan hal-hal yang kecil yang dibuatnya sendiri dan menghubungkan dengan pengalaman yang tidak berdasarkan kenyataan. Atau pengenalan kembali yang keliru, merasa pasti bahwa pengenalannya itu benar, tetapi sesungguhnya tidak benar sama sekali

DAYA PIKIR (INTELEGENSIA)
Daya Pikir (Intelegensia) : Kemampuan untuk mengerti, mengingat kembali, menggerakkan dan secara konstruktif mengintegrasikan pelajaran-pelajaran yang terdahulu dalam situasi pertemuan yang baru atau kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang baru melalui pemikiran dan pertimbangan.
Hal-hal yang dapat mengurangi dan menghambat kemampuan intelegensia :
-> Kerusakan otak (keturunan, keracunan, trauma, tumor, gangguan vaskuler dsb).
-> Psikosa (fungsional ataupun organik)
-> Faktor Sosiobudaya (kebiasaan memberi makan rendah protein pada anak dibawah umur 5 tahun)

Tingkat Intelegensi (IQ) :
IQ TARAF KEMAMPUAN
140 – 160 Jenius
120 -139 Superior
100 – 119 Pandai
86 – 99 Normal
70 – 85 Borderline
50 – 69 Retardasi Mental Ringan (Moron)
35 – 49 Retardasi mental Sedang (Debil)
20 – 34 Retardasi Mental Berat (Imbesil)
< 20 Retardasi Mental Sangat Berat (Idiot)

Macam - macam gangguan Intelegensia :
1) Retardasi Mental : Suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap yang terutama ditandai oleh adanya hendaya (impairment) ketrampilan (skill) selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua tingkat intelegensia kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial.
2) Dementia : Kemunduran global fungsi kognitif / intelektual akibat faktor organik tanpa kesadaran berkabut.

GANGGUAN PIKIRAN
Menurut Kaplan Berpikir :
Suatu proses penyaluran langsung ide-ide, simbol-simbol asosiasi yang mengarah kepada tujuan yang dimulai oleh suatu permasalahan atau tugas menuju kepada suatu kesimpulan yang berorientasi pada kenyataan.
Gangguan Berpikir meliputi :
a. Gangguan Bentuk Pikiran
b. Gangguan Arus Pikiran
c. Gangguan Isi Pikiran

Gangguan Bentuk Pikiran Umum
1) Gangguan pikiran formal : gangguan dalam bentuk pikiran, bahkan isi pikiran yang ditandai asosiasi longgar, neologisme dan konstruksi yang tidak jelas.
2) Illogical thinking / Berpikir tidak logis : pikiran yang berisi kesimpulan yang salah atau kontradiksi.. Patologis jika tidak sesuai dengan nilai kebudayaan setempat
3) Dereisme : aktivitas mental yang tidak seesuai dngan logika dan pengalaman.
4) Autistik : preokupasi dengan dunia dalam dan pribadi
5) Magical Thinking : berpikir serupa anak-anak praoperational (Jean Piaget), dimana pikiran, kata-kata dan tindakan mempunyai kekuatan (misalnya : tindakan , kata-kata mereka dapat menyebabkan atau mencegah suatu peristiwa).

Gangguan Bentuk Pikiran Spesifik
1) Neologisme : menciptakan kata-kata baru dengan menggabungkan atau mengkombinasikan suku kata atau kata- kata lain untuk alasan keanehan psikologis.
2) Word Salad / Gado-gado kata : campuran kata-kata dan frasa yang membingungkan.
3) Sirkumstansial : bicara yang tidak langsung pada pada tujuannya, tetapi akhirnya sampai juga pada tujuan yang diharapkan.
4) Tangensial : Ketidak mampuan untuk mempunyai asosiasi pikiran yang diarahkan oleh tujuan atau pasien tidak pernah berangkat dari titik awal sampai kepada tujuan.

Gangguan Arus Pikiran
1. Perseverasi : suatu ide, pikiran atau tema yang berulang-ulang diceritakan secara berlebihan.
2. Verbigerasi : pengulangan kata-kata atau frasa spesifik yang tidak mempunyai arti
3. Asosiasi longgar : mengatakan hal-hal yang tidak ada hubungannya satu sama lain.
4. Penghambatan (Blocking) : terputusnya aliran berpikir secara tiba-tiba sebelum pikiran atau gagasan itu diselesaikan. setelah terrhenti orang itu tidak teringat pada apa yang telah dikatakan atau apa yang akan dikatakan (ini juga dikenal sebagai pencabutan pikiran)
5. Inkohenrensi : arus pikiran atau kata-kata dengan hubungan yang tidak logis atau tanpa tata bahasa sehingga tidak dapat dimengerti.
6. Mutisme : Tidak mau berbicara walau satu katapun
7. Logorea : banyak bicara, kata-kata yang dikeluarkan bertubi-tubi atau membanjir tanpa dapat dikontrol, mungkin koheren atau inkoheren.
8. Lompat Gagasan (Flight of ideas) : perubahan yang mendadak lagi cepat dalam pembicaraan, sehingga satu ide belum selesai diceriterakan sudah disusul oleh ide lain.
9. Derailment : Jalan pikiran yang menyimpang secara bertahap atau tiba-tiba tanpa berhenti

GANGGUAN ISI PIKIRAN
1. Fantasi : Isi pikiran tentang sesuatu keadaan yang diharapkan/diinginkan, tetapi dikenal sebagai tidak nyata
2. Preokupasi : pikiran terpaku hanya pada sebuah ide saja, yang biasanya berhubungan dengan keadaan yang bernada emosional yang kuat. Ini belum merupakan obsesi, tetapi dapat menyebabkan Obsesi
3. Obsesi : Isi pikiran yang terus-menerus (“persistent”) timbul, biarpun tidak dikehendaki, dan diketahui bahwa hal itu tidak wajar atau tidak mungkin. Obsesi dapat menyebabkan tindakan kompulsi misalnya obsesi barang hilang menyebabkan tindakan kompulsi membuka-buka lemari.
4. Pikiran Hubungan (ideas of reference) : Pembicaraan orang lain, benda-benda atau suatu kejadian dihubungkan dengan dirinya.
5. Waham : Keyakinan tentang suatu isi pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak sesuai dengan intelegensi dan latar belakang kebudayaan.

Macam-macam Waham :
a. Waham kejar : merasa yakin bahwa ada orang atau komplotan yang sedang mengganggunya atau bahwa ia sedang ditipu, dimata-matai atau kejelekannya sedang dibicarakan orang banyak.
b. Waham somatik atau hipokhondrik : Keyakinan tentang (sebagian) tubuhnya yang tidak mungkin benar. misalnya otaknya sudah mencair, ada seekor kuda dalam perutnya.
c. Waham kebesaran : yakin bahwa ia mempunyai kekuatan, kepandaian dan kekayaan yang luarbiasa. contoh : dapat membaca pikiran orang, memiliki mobil atau rumah yang banyak.
d. Waham dosa : keyakinan bahwa dirinya telah berbuat dosa atau kesalahan yang besar dan tak dapat diampuni atau ia bertanggung jawab atas suatu kejadian yang tidak baik. misalnya kecelakaan keluarganya.
e. Waham nihilistik : yakin bahwa dunia ini sudah hancur atau ia sendiri dan / atau orang lain sudah mati.
f. Waham pengaruh : yakin bahwa pikirannya, emosi dan perbuatannya diawasi atau dipengaruhi oleh orang lain atau suatu kekuasaan yang aneh.

GANGGUAN SENSORIUM
Dalam psikiatri sensasi dibedakan atas :
1. Kesadaran
2. Perhatian
Kesadaran adalah kemampuan seseorang untuk mengadakan hubungan dan pembatasan terhadap proses mental yang terjadi dalam dirinya dan yang terjadi pada lingkungannya.
Perhatian (atensi): Jumlah usaha yang dilakukan untuk memusatkan diri pada bagian tertentu dari pengalaman.

GANGGUAN KESADARAN
1. Kesadaran Menurun : suatu keadaan dengan kemampuan persepsi perhatian dan pemikiran berkurang secara keseluruhan. Tingkatan penurunan kesadaran sbb:
Apati - Somnolens - Soporeus - Soporocoma (subcomateus) - Coma - Mati.
2. Kesadaran Berubah : Suatu gangguan kemampuan seseorang untuk mengadakan hubungan dan pembatasan terhadap proses mental yang terjadi pada dirinya dan lingkungannya pada taraf “tidak sesuai dengan kenyataan” (secara kwalitatif) yang terjadi.
3. Fugue : Perubahan kesadaran yang disertai amnesia atau perlarian secara fisik dari suatu keadaan yang menimbulkan banyak stres, tetapi dengan tetap mempertahankan kebiasaan dan ketrampilan.
4. Senjakala Histerik (HystericalTwilight State) : kehilangan ingatan atas dasar psikologik, yang terjadi pada suatu waktu tertentu dan selektif. atau kehilangan kesadaran disertai halusinasi.
5. Histerik : suatu penampilan emosional dengan unssur menarik perhatian dan kelihatannya tidak ada kontak dengan lingkungan.
6. Trance : Keadaan kesadaran tanpa reaksi yang jelas terhadap lingkungan dan biasanya terjadi mendadak. Contohnya : pada permainan debus, kudalumping.
7. Somnabulisme : Tidur berjalan disertai beberapa kegiatan atau yang biasa dilakukan dan terkadang dapat menjawab beberapa pertanyaan tetapi tidak jelas.
Kesadaran pada trance, fugue, serangan epilepsi, senjakala histerik dan somnabulisme disebut “Kesadaran Berkabut” (Clouding of Consciousness).

GANGGUAN PERHATIAN
Gangguan Perhatian : adalah ketidak mampuan untuk memusatkan atau mempertahankan perhatian pada suatu aktivitas. atau gangguan konsentrasi.
Macam-macam gangguan perhatian :
1. Distraktibilitas : penarikan perhatian kepada stimulus external yang tidak penting atau tidak relevan.
2. Inatensi Selektif : gangguan perhatian hanya kepada hal-hal yang menimbulkan kecemasan.
3. Hipervigilensi : pemusatan perhatian yang berlebihan pada semua stimulus internal dan external, biasanya merupakan gejala sekunder dari gangguan waham atau paranoid.

GANGGUAN PERSEPSI
Persepsi adalah proses mental untuk mengenal, menilai sesuatu benda atau keadaan melalui rangsangan panca indra.
1. Halusinasi : Persepsi panca indra yang salah dan tidak berhubungan dengan kenyataan rangsang eksternal atau tanpa adanya rangsangan eksternal
2. Ilusi : Persepsi atau interpretasi yang salah dari rangsang sensoris luar yag sesuai dengan kenyataan.
3. Depersonalisasi : Suatu perasaan subjektif terhadap diri yang tidak sesuai dengan kenyataan, asing dan tidak akrab dengan diri sendiri
4. Derealisasi : Suatu perasaan subjektif bahwa lingkungannya asing atau tidak sesuai dengan kenyataan

MACAM HALUSINASI
a. Halusinasi penglihatan (visual) : biasa tak berbentuk (sinar) atau berbentuk (orang)
b. Halusinasi pendengaran (akustik): suara manusia, hewan, kejadian alamiah, musik
c. Halusinasi penciuman (olfaktorik) : mencium sesuatu bau.
d. Halusinasi pengecapan (gustatorik) : merasa / mengecap sesuatu.
e. Halusinasi raba (taktil,haptik) : merasa diraba, disentuh atau merasa ada yang bergerak dibawah kulitnya.

Definisi Perasaan
Perasaan merupakan suatu fungsi jiwa (psikis) yang bersifat subjektif untuk dapat mempertimbangkan dan menilai sesuatu yang dialami dalam kualitas senang dan tidak senang dalam berbagai taraf.
Menurut Maramis, “Perasaan adalah nada rasa yang menyenangkan atau tidak, yang menyertai suatu pikiran dan biasanya berlangsung lama serta kurang disertai komponen fisiologik”
Menurut Kartini Kartono (1996), “Perasaan atau renjana adalah reaksi rasa dari segenap organisme psiko-fisik manusia”
Menurut Abu Ahmadi (1983), “Perasaan adalah suatu keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang atau tidak senang dalam hubungan dengan peristiwa mengenal dan bersifat subjektif”

PERASAAN
Perasaan dibedakan atas :
1. Emosi : perasaan yang berlangsung singkat dipengaruhi oleh proses fisiologik didalam tubuh.
2. Afek : Perasaan yang berlangsung lama dan tidak dipengaruhi oleh proses fisiologik didalam tubuh serta bersifat objektif.
3. Mood : Suasana perasaan yang berlangsunglama yang dirasakan oleh seseorang (subjektif) dan tidak dapat dinilai oleh orang lain.

BENTUK GANGGUAN EMOSI
1. Kecemasan (Anxietas) : Perasaan takut yang disebabkan oleh adanya dugaan bahaya yang mungkin berasal dari dalam atau dari luar diri seseorang.
2. Kecemasan Mengambang (Free Floating Anxiety) : rasa takut yang meresap dan tidak berhubungan dengan suatu gagasan.
3. Ketakutan : kecemasan yang disebabkan oleh bahaya yang dikenali secara sadar dan realistik.
4. Agitasi : Kecemasan berat yang disertai dengan kegelisahan motorik.
5. Panik : Serangan kecemasan yang akut, episodik, dan hebat disertai dengan peningkatan aktivitas otonomik (sistem saraf otonom).
6. Ambivalensi : terdapatnya secara bersama-sama dua impuls yang berlawanan terhadap seseorang atau objek atau suatu hal pada waktu yang sama.

BENTUK GANGGUAN AFEK
1. Afek Tidak Serasi (Inappropriate Affect) : ketidak harmonisan irama perasaan dengan gagasan, pikiran atau pembicaraan yang menyertainya.
2. Afek Tumpul (Blunted Affect) : gangguan afek yang dimanifestasikan olehnpenurunan hebat pada intensitas irama perasaan yang diungkapkan keluar.
3. Afek Terbatas ( Restricted or Contricted Affect) : penurunan intensitas irama perasaan kurang parah bila dibanding dengan afek tumpul tetapi jelas menurun.
4. Afek Datar (Flat Affect) : tidak adanya atau hampir tidak adanya ekspresi afek yang ditandai dengan suara yang monoton dan wajah yang tidak bergerak
5. Afek Labil (Labile Affect) : Perubahan irama perasaan yang cepat dan tiba-tiba, yang tidak berhubungan dengan stimulus eksternal.

BENTUK GANGGUAN MOOD
1. Disforik : mood yang tidak menyenangkan.
2. Mood yang meluap-luap (Expansive Mood) : ekspresi perasaan seseorang tanpa pembatasan, seringkali dengan penilaian yang berlebihan terhadap kepentingan atau makna seseorang.
3. Mood yang iritabel (Irritable Mood) : Mood yang mudah diganggu atau mudah dibuat marah.
4. Mood yang meninggi atau elasi (Elevated Mood) : suasana keyakinan dan kesenangan atau keceriaan yang lebih dari biasanya.
5. Euforia : elasi yang kuat disertai dengan perasaan kebesaran atau kegembiraan yang berlebihan sehingga tidak lagi memperhatikan sekitarnya.
6. Ekstase (Ecstacy) : perasaan kegembiraan dan kegairahan yang luar biasa disertai kekaguman

GANGGUAN KEMAUAN / INISIATIF (GANGGUAN PSIKOMOTORIK)
Gangguan kemauan berkaitan erat dengan gangguan psikomotorik, karena :
1. Kelakuan / perilaku seseorang didasari oleh adanya kemauan untuk berperilaku yang diinginkan
2. Inisiatif adalah proses mental untuk mewujudkan suatu ide seseorang melalui perilaku
Menurut Maramis, Psikomotor merupakan gerakan badan yang dipengaruhi oleh gerakan jiwa.

Gg Aktifitas / Tingkah Laku
Hiperaktivitas
Gerakan aktivitas yg berlebihan terutama tampak pada keadaan mania :
aktivitas psikomotor meningkat
mempunyai tujuan ttp selalu berganti
nampak sgt repot ttp tdk produktif
alam pikiran sering ditandai dgn adanya flight of ideas

Hipoaktivitas
Gerakan aktivitas berkurang terutama pd keadaan depresi :
aktivitas menurun, retardasi psikomotor perlambatan ekspresi konatif
aktivitas berjalan lambat / immobile, keadaan ekstrim immobile & mutistik
tdk dpt mengadakan aktivitas sec spontan

Disaktivitas
Terutama pd keadaan2 skizofrenia /psikotik.
Aktivitas berulang2 : pengulangan tertentu sec persisten disebut “Stereotipi“
Stereotipi pada posisi tubuh dsbt katalepsi ,
# Bentuk ekstrim disebut Fleksibilitas cerea (fleksibilitas seperti lilin)
# Terdpt pd skizofrenia tipe kataton-stupor

Stereotipi dlm gerakan disebut Mannerisme
Stereotipi dlm kata2 atau bagian kalimat
Pikiran diekspresikan dlm bentuk inkoheren - verbigerasi
Ditemukan pd gg organik
Produksi pikiran diulang2

Automatic Obedience “Command Automatism“
Dpt berupa :
* Echolali adalah keadaan dimana pasien spontan mengulangi apa yg dikatakan oleh pemeriksa
* Echopraksi adalah imitasi secara otomatis gerakan orang lain

Negativisme
Memperlihatkan perlawanan dlm btk :
Aktif : melakukan hal yg berlawanan dgn apa yg dituntut pdnya
Pasif : melakukan perlawanan atau penolakan dlm bentuk diam / mutisme Sec psikodinamik negativisme dpt diartikan sbg pencetusan bermusuhan / dendam.
Catatan : tdk semua mutisme adalah negativisme

Kompulsi
Semua dorongan yg tdk terelakkan utk melakukan perbuatan yg tdk rasional sec berulang2. Misalnya : cuci tangan sec berulang2 krn perasaan berslh diri akibat terlalu sering masturbasi.
Kompulsi ini erat hubnya dgn pikiran obsesi yg sering disebut “Sindroma Obsesif Kompulsif”.

Kekerasan ( Violence )
Disini hrs dipertimbangkan gg fungsi supergo dan defisiensi dlm perk otak.
Sehubungan dgn :
~ Proses identifikasi & internalisasi daripd nilai2 kontrol superego & ego ideal yg terhambat / terganggu
~ Misalnya : disiplin yg terlalu keras dari OT/sekolah dpt menimbulkan identification with agressor artinya memperbolehkan dirI sendiri menggunakan kekerasan terhdp orang lain seperti OT / sekolah memperlakukan dirinya.

~ Frustasi dpt disebabkan orang tdk lagi memperdulikan nilai2 sosial yg tlh diinternalisasi.
~ Kerusakan otak dpt menyebabkan predisposisi “kekurangan kontrol terhdp impuls-impulsnya”

Suicide
~ Percobaan bunuh diri
~ Tindakan bunuh diri.





Selasa, 01 Juni 2010

MENCOBA MENGUKIR JEJAK EKSISTENSI DIRI... MEMBANGKITKAN SEMANGAT TUK TERUS MENYELAMI HAKIKAT HIDUP... MENJADI PRIBADI YANG BERMANFAAT DAN MENJADI SUMBER INSPIRASI!!